LIFE THOUGHTS
this site the web

Recent Photos

image
image
image

I almost forgot who i was

Iya, hampir aja gw lupa siapa gw. Selama hampir dua tahun ini gw jadi orang yang bukan seperti biasanya. Entah berubah karena sesuatu pengalaman atau pembelajaran, atau berubah untuk menghadapi situasi sesaat. Benar kata kebanyakan orang bahwa usia awal 20-an itu adalah masa paling labil seseorang karena menghadapi segala sesuatu yang baru. It makes me think, thingking so hard. Bahakan sampe dengan saat gw ngetik tulisan ini gw belum tahu pasti apa yang mau gw tulis. Apa yang ada di kepala gw, itu semua buyar. Satu hal yang pasti adalah perasaan yang ada di hati gw saat ini. Perasaan itu adalah rasa kosong, hampa, kesepian, dan bingung. Sangat bingung akan segala hal.


Masalah gw dengan mantan gw (principessa) adalah satu contoh. gw yang biasanya bisa cuek sama masalah percintaan, tiba-tiba berubah jadi uring-uringan enggak karuan. Mungkin itu dipicu oleh keadaan sekitar gw di saat itu. Saat itu adalah ketika principessa mulai berubah sikap ke gw, dan di sisi yang lain gw sudah sangat menyayangi dia. Di tambah lagi sama mental gw sendiri yang saat itu lagi keblinger kosong enggak karuan. Hahahahaaa..! =DD kalo soal ini gw pokoknya enggak mau bahas lebih jauh, karena udah kebanyakan :P. Yang pasti sih ini salah satu contoh aja.

Atau seperti ini misalnya: akhir-akhir ini gw gampang banget kaget kalo denger masalah baru, atau malah terguncang. Dan itu biasanya akan jadi beban pikiran yang akhirnya cuma bikin gw bengong enggak karuan tanpa melakukan apa-apa. Akhir-akhir ini hal itu sering terjadi sama gw. Gw sendiri enggak ngerti kenapa, gw enggak bisa pura-pura kalo masalah itu seolah-olah enggak ada. Biasanya enggak seperti ini, biasanya gw kuat-kuat aja tuh. Hahahahaha.. =DD.

Gw sempet ada cerita cinta beberapa waktu yang lalu, hanya aja belum sempet gw posting di sini. Dia Signorina, perempuan yang mungil, kecil, lucu. Cerita itu sepertinya enggak akan berlanjut karena beberapa masalah di tengah jalan (enggak tau juga sih, gw juga bingung,.. :p). Dia adalah orang asing yang baru buat gw, yang biasanya "harusnya gw bisa dengan mudah" menjalani suatu masalah sama dia ataupun penolakan. Tapi kenyataannya enggak, itu masih terus bernaung di kepala gw. Kira-kira kenapa ya? apa karena gw yang kebanyakan berfikir, merenung, dan bengong? atau karena gw yang lagi jarang punya kegiatan yang bisa membuat gw sibuk? gw juga enggak ngerti pastinya. Padahal dia sudah jadi something special buat gw, really special. I love her. . :"> dan di saat seperti ini gw sangat rindu sama dia, kangen.. apalagi gw tau kalo dia sekarang lagi demam.. ingin sekali rasanya tuk memeluknya, membelai rambutnya, dan menyenangkan hatinya dengan kekonyolan gw.. Hmm, tapi dia sendiri saat ini lagi banyak sekali masalah yang enggak akan memungkinkan bagi gw untuk negbagi kisah sedih tolol punya gw.


Hmmmm... selanjutnya, gw juga punya kebiasaan yang aneh. Gw enggak tau apakah ini penyakit atau hanya sekedar kebiasaan bodoh. Gw suka mengkhayal yang berlebihan sampai ke detail-detail terkecil akan sesuatu hal yang sepele. Misalnya, di jalan gw liat polisi yang lagi ngatus lalu lintas. Dia kepanasan.. capek.. tapi dia terlihat serius menjalankan tugasnya. Dalam sekejap pikiran gw langsung melayang-layang jauh enggak karuan. Tiba-tiba muncul pertanyaan ataupun pernyataan enggak penting yang sangat banyak jumlahnya di kepala gw. Mungkin sebenernya dia lagi capek banget bdan berfikir : "kalo aja lagi di rumah, pasti nyaman banget, adem.. bisa tidur" tapi kenyataannya adalah dia ada di sini, di jalanan yang macet dan ditemani oleh teriknya sinar matahari. Gimana sama keadaan rumahnya? mungkin dia masih ngontrak di gang-gang kecil pinggiran jakarta yang sumpek dan kumuh. Apa dia udah nikah? kalo iya, kerja apa istrinya? apa dia punya anak? kalo iya, sekolah di mana? apa anak itu anak baik? atau malah anak rewel, manja, yang bandel? atau mungkin sebenarnya saat ini ada salah satu keluarga kecilnya itu yang sedang sakit di rumah, dan sangat membutuhkan biaya. Mungkin saat ini dia seharusnya berada di rumah untuk merayakan ulang tahun anaknya dan mengajaknya pergi jalan-jalan. Entah dibalik kehidupannya itu ada apa, yang jelas saat ini polisi itu ada di sini, di depan mata gw, lagi ngatur lalu-lintas jakarta yang padat. Aneh ya? freak.. gw juga enggak ngerti kenapa, tapi gw itu punya kebiasaan kayak gitu. Dan parahnya lagi, enggak jarang itu membuat mood gw jadi murung, atau bahkan masih terus gw inget-inget untuk jangka waktu yang panjang.

Hhhhh, entah kenapa.. padahal gw yang dulu enggak seperti ini. Enggak selemah ini. Gw biasanya adalah seorang laki-laki yang cukup mandiri, dan berani menghadapai segala hal sendirian. Biasanya gw enggak pernah punya perasaan kesepian yang mendalam kayak di waktu sekarang ini. Iya, gw adalah orang yang sensitif, tapi seingat gw, gw itu bukan orang yang pemurung.

Apa mungkin ini sebuah side effect dari tingkah gw sendiri di masa lalu? hmmm, mungkin aja. Gw yang sejak kecil berada dalam ajaran bokap gw yang disiplin dan cenderung keras membuat gw sering kali mengabaikan rasa sakit di hati gw. Menyembunyikan kesedihan, ketidaksetujuan, dan segala rasa kelam gw sendirian.. Dengan tetap menunjukkan senyum buat bokap gw, dengan tetap mengatakan "Iya". Gw bener-bener enggak tau ada apa dengan gw. Mungkin ini adalah perubahan karena situasi, yang nantinya akan hilang. Atau malah ini adalah diri gw yang baru untuk beberapa tahun ke depan? (semoga enggak).

Gw banyak enggak bisa tidur. Sering kali gw terus terjaga. Makan cuma 1 kali sehari. Cuma banyak ngerokok aja, makin parah nih ngerokoknya. Setiap harinya cuma tidur satu atau dua jam aja, paling lama 3 jam. Kontan aja gw sakit, demam, meriang.. bahkan sampai saat gw nulis ini.. Entah kenapa, nafsu makannya hilang, gw bener-bener enggak ngerasa laper sama sekali. Gw capek, ngantuk, tapi enggak bisa tidur. Gw tetep bangun, tapi enggak ngapa-ngapain, bahkan untuk berfikir tentang sesuatu pun enggak. Gw bener-bener diem, cuma bengong, kosong.. Oh iya, enggak itu doang deng, sambil ngerokok juga kayak kereta plus ngopi atau ngeteh. Hahahahaha... =DDD

Dan yang saat ini gw bener-bener enggak bisa cerita sama siapa-siapa, karena berbagai kondisi dan pertimbangan. Bukan itu aja, karena gw sendiri enggak tau mau ngomong apa.. Aneh banget rasanya, saat ini otak gw bener-bener ngelantur :P. Padahal beberapa hari kedepan gw harus siap-siap untuk tur kecil-kecilan bareng Nada di pensi SMA se-Tanggerang Selatam berkaitan dengan acara promo yang dibuat AXIS. Gw harus rapat buat acara februari dengan Boney dan om Jim yang "akhirnya" mau disponsori oleh "A MILD". Gw juga harus pulang buat rapat sama orang tua gw untuk ngurusin perusahaan keluarga kami yang ke dua (di sini gw jadi Direktur Utamanya lhoooo, hahahahaha...=DDD), dan ngurus surat-surat ke notaris dan hal-hal tetek bengek lainnya. Di tambah lagi, gw harusnya siap-siap buat sidang skripsi gw (meskipun masih ngantri). Tapi, kenyataannya gw sama sekali enggak siap-siap. Gw malah diem, dan bengong.. <=(

Gw bener-bener hampir lupa siapa diri gw yang dulu. Atau mungkin gw memang sudah lupa? Semakin hari, semakin hampa.. Semakin kosong.. Semakin sepi.. I wish i can trough this..

Cheers.. ^^

Full Page »»

Demi Segala Rasa

Demi segala rasa yang ada, tentangmu jelita..
Akan asa romantika..

Aku jengah sembunyikan "dia" dalam kata-kata: "aku suka, aku suka.."

Hari itu berangka satu, kali pertama kulihatmu..
Aku biru dan kelabu..

Hatiku teriringi waktu, lahirlah nada-nada merdu..
Ku tak tahu apakah "itu"..

Cinta, ataukah rasa fana yang sejenak menggoda sepi di dada?

Jantungku beriramakan lagu lama, dan ku terpesona..

Rasa baru hinggap menderu, hatiku menolak tuk bisu..
Aku tahu aku mau..

Dan kucoba tunjukkan itu, dengan ragam bahasa malu..
"Aku ingin memilikimu.."

Hai cinta, ambilah semua lara yang mengekang bahagiaku..

Karena dia yang kini berkuasa sepenuh-penuhnya..
"Aku jatuh cinta.."

Demi segala rasa, yang hanya tentangmu jelita..
Dalam lara romantika..

Aku gundah tuk hadirkan "dia" lebih dari kata: "aku suka, aku cinta.."

Full Page »»

End

Untuk dia : "Selamat Tinggal, semoga baik-baik saja disana. Semoga bahagia, dan semoga lupa akan segalanya tentang saya. Semoga kita tidak akan pernah berjumpa lagi sampai kapanpun. Semoga semua kesalahan dan kekurangan saya dima'afkan dan diterima, semoga segala kebaikan dan kelebihan serta kenangan dari saya akan segera dihapus oleh waktu. Wish you luck, wish you all the best. Terima kasih untuk semuanya"

La Vie e Bella.. ^,^

Full Page »»

Thoughts

Gw lahir di kamar kelas ekonomi di sebuah RS di Jakarta Selatan. Masa bayi gw di sepetak kontrakan tua di daerah sekitar Cirendeu. Dan masa kecil gw tumbuh di komplek yang mayoritasnya anak-anak kampung yang bandel-bandel.

Masa kecil gw di warnai sama hal-hal pahit. Gw pernah merasakan yang namanya “pasti” kebanjiran kalo hujan, karena atap rumah gw bocor dan orang tua gw enggak ada biaya untuk memperbaikinya. Gw juga pernah makan di meja makan yang beratapkan langit, karena atap rumah gw bolong (lagi-lagi enggak ada biaya untuk menutupinya). Gw inget, di saat teman-teman gw merasakan enaknya main game seperti Nintendo atau Sega, sedangkan gw enggak bisa karena orang tua gw enggak mampu untuk membelikannya.


Hal lainnya yang cukup berat adalah, bokap gw adalah seorang polisi, yang “ringan tangan” dan amat sangat tempramental. Gw pernah digantung terbalik di kandang ayam (ayam pelung, jadi kandangnya gede, muat buat gw yang waktu itu kelas 2 SD) hanya karena marah-marah ke pembantu gw dan kedengeran bokap gw. Gw pernah dijedotin ke pintu sampai bibir gw sobek karena nilai IPS gw 5.0 waktu kelas 4 SD. Gw pernah disuruh menelan kertas ulangan gw yang nilainya 2.5 pas kelas 3 SD. Dan masih banyak lagi yang lainnya yang parah.

Gw enggak bermaksud merendahkan diri gw sendiri dan membuat gw seolah-olah minta rasa iba, ENGGAK. Kenapa? karena gw tau, di luar sana masih banyak yang nasibnya jauh lebih buruk daripada gw. Dan gw juga (diluar kepahitan tadi) punya banyak hal-hal yang menyenangkan semasa gw kecil. Begitu bokap gw pulang dari belanda (sekolah yang di biayai oleh negara), gw dibawain banyak mainan yang kebanyakan saat itu belum dimiliki oleh anak-anak lain. Gw juga pernah ngerasain jatuh dari motor, tapi di atas badan bokap gw waktu gw kecil (menandakan bahwa bokap gw juga sangat menyayangi gw diluar sikap galaknya). Hmmm, pokoknya gw merasa bersyukur kok sama masa kecil gw itu, karena gw masih merasa beruntung.

Sekarang gw mau bahas soal pandangan hidup. Ada yang unik yang pernah gw alamin semasa kecil. Hidup gw berlangsung dengan 2 sisi gaya hidup dan ekonomi yang kontras di sekitar gw. Lingkungan di rumah gw adalah lingkungan anak-anak kampung yang bandel-bandel, dan kebanyakan isi masyarakatnya mungkin tergolong “Uncivilize”. Hal ini sangat bertolak belakang dengan lingkungan sekolah gw, kebetulan gw sekolah di sekolah swasta yang isinya itu anak-anak orang yang kaya raya. Gw bisa masuk sekolah itu karena nyokap gw salah satu guru di tingkat SMA sekolah itu. Hal yang sangat unik gw rasain dengan keadaan itu. Gw banyak memperhatikan atau bahkan ikut terlibat di dalam kegiatan-kegiatan 2 kasta yang berbeda itu.

Contohnya misalnya : ketika gw abis main dari rumah temen sekolah gw untuk nyoba yang namanya main Billiard, gw setelah di rumah malah nyobain jadi “ojek payung” bareng temen-temen rumah gw. Atau misalnya gw yang cuma sekedar main “petak umpet” atau “tap jongkok” di rumah, sementara di sekolah gw nyobain main di laptop temen gw yang isinya permainan-permainan bahasa inggris untuk anak. Ada lagi yang kocak, kalo temen-temen gw di rumah pada belum ngerasain yang namanya makan pizza, spaghetti, atau makaroni.. sedangkan temen-temen sekolah gw justru banyak yang belum ngerasain makan yang namanya singkong, tempe, tahu, ikan teri, dll.. haduuuuh, ada-ada aja ya?

Begitulah, 2 sisi yang kontras itu, masa kecil gw yang banyak mengalami rasa pahit, ataupun sikap tempramental dan keras dari bokap gw, sangat berjasa dalam perkembangan gw. Kenapa berjasa sekali? karena dari situlah gw mulai berfikir dan mengamati keadaan sekitar. Gw menjadi orang yang bisa memposisikan diri di lingkungan gw. Gw menjadi orang yang memiliki sudut pandang luas jika berfikir maupun berpendapat. Gw menjadi orang yang hati-hati dalam mengambil tindakan dan keputusan. Gw juga menjadi orang yang memiliki komitmen dan keinginan yang kuat. Gw menjadi orang yang berusaha sebisa mungkin menghindari terjadinya masalah. Gw jadi orang yang bisa mengalah dan menerima sesuatu. Banyak hal-hal positif yang akhirnya gw dapet.

Tapi.. ada juga hal-hal negatifnya. Gw emang bisa memposisikan diri dengan lingkungan, tapi gw termasuk orang yang kikuk di awal perkenalan, gw sering merasa rendah diri jika masuk dalam suatu kelompok baru. Gw emang bisa mengalah dan menerima dengan baik, tapi jika itu konteksnya untuk orang asing alis temen gw yang kurang deket, ataupun orang lain yang enggak gw kenal, tapi justru gw akan dengan mudah menumpahkan kekesalan dan emosi gw dengan orang-orang terdekat gw. Gw juga kadang berfikir terlalu berlebihan akan masalah yang gw hadapi, membuat gw terlalu banyak pertimbangan.

Tapi, untungnya adalah.. gw bukan orang yang munafik. Gw bukan orang cengeng yang mudah jatuh. Gw orang yang berfikir luas. Gw adalah manusia yang sangat menghargai dan mensyukuri hidup gw. Gw bukan orang bodoh yang dengan berulang-ulang melakukan kesalahan yang sama. Gw bukan pembual. Gw mau mengakui kesalahan-kesalahan gw. Gw sebisa mungkin ingin bisa menjaga perasaan orang lain. Gw bukan tukang bohong. Gw manusia berkomitmen. Gw amat sangat menghargai orang lain. Dan yang paling gw bangga, gw bukanlah seorang pengkhianat! dalam bentuk apapun..

Dan gw amat bersyukur karena terhindar dari hal-hal yang disebutkan dalam paragraf sebelum ini..

Full Page »»

Commitment

Gw mulai main musik sejak kelas tiga SMP. Dan gw pun membentuk Nada yang sampai saat ini berdiri sejak gw kelas 2 SMA yang berarti itu sudah 7 tahun lebih. Sejak kelas 2 SMA itu gw sudah berkomitmen untuk memiliki cita-cita “ingin menjadi musisi yang sukses dan terkenal”. Dan sejak tahun ke 2 Nada berdiri, gw berkomitmen untuk “SERIUS”.



Udah banyak yang gw laluin bareng Nada. Gw pernah menghadapi yang namanya “sulit” secara ekonomi, perjalanan, maupun yang lainnya bersama mereka. Jalan terjal itu banyak banget hadir disana. Dari gw yang susah, gw yang pernah hampir berhasil, gw yang jatuh, sampai gw memulai lagi dari awal. Dan semua itu masih gw jalani sesuai dengan komitmen dan perkataan gw.

Kami (Nada) pernah mengalami yang namanya berjalan kaki sejauh 1 KM lebih hanya untuk sekedar latihan, itu berlangsung 2 kali seminggu, dan keadaan itu tetap demikian untuk kurun waktu kira-kira selama 6 bulan lebih. Kami pernah berkali-kali menghadiri acara musik di tengah kota hanya mengendarai motor bebek merk china (jialing), yang kami naiki bertiga dengan membawa seperangkat alat musik lengkap, dan kami mengendarainya tanpa SIM, sehingga harus mengendap-ngendap melalui jalan tikus dengan tampilan seperti prajurit yang mau perang. Kami pernah ditimpuki oleh penonton karena musikalitas kami yang buruk. Kami juga pernah ditimpuki penonton hanya karena kami “tidak termasuk komunitas mereka”. Kami pernah hanya manggung di acara kampung ke kampung dalam rangka 17-an yang penontonnya dihadiri hanya ibu-ibu, bapak-bapak, sampai hanya semuanya itu anak-anak kecil. Malahan kami pernah manggung di acara kecil yang tidak ada penontonnya kecuali panitia acara, tukang bersih-bersih, dan teman-teman kami sendiri. Kami merasakan yang namanya ingin manggung tanpa dibayar (yang penting manggung!) yang sampai untuk itupun kami memohon-mohon agar bisa manggung.

Namun… kami juga pernah manggung di acara besar tahun baru di panggung yang besar, sampai manggung untuk acara TV dan Radio (live performance maupun wawancara langsung). Kami pernah merasakan menjadi “The Best Rising Star of 2005” di sebuah radio di Mampang. Kami pernah merasakan memiliki fans-fans belia yang suka meneleponi kami sampai sangat mengganggu aktifitas pribadi kami. Kami pernah juga manggung dengan bayaran “jutaan” (tidak lagi sekedar gratis, atau ratusan ribu). Kami pernah secara khusus diundang untuk tampil di acara “Peringatan Hari Musik Sedunia” di Lippo Karawaci untuk mewakili suatu komunitas musik. Kami pernah dilayani oleh panitia acara bagaikan Raja karena menjadi salah satu “Guest Star” acara olahraga suatu sekolah swasta. Kami pernah manggung disaat hujan deras, namun penontonnya tetap tak beranjak tidak peduli, mereka menari-nari, ikut bernyanyi, membentuk putaran kereta api, sambil diguyur derasnya hujan hanya untuk menikmati musikalitas dan performance kami.

Iya.. hitam dan putihnya, manis dan pahitnya, senang dan sedihnya, mudah dan susahnya, besar dan kecilnya.. semua udah gw lalui bersama Nada. Ganti personil, konflik intern, personil keluar sampai akhirnya tinggal berdua.. huffffthh.. dan gw masih tetap bermimpi sambil terus berusaha, terus berfikir, terus berlatih, tanpa takut kecewa, tanpa takut gagal, tanpa takut jatuh.. terus beranggapan bahwa esok akan lebih baik, tetap yakin bahwa semua usaha pasti ada hasilnya yang menguntungkan.

Itulah arti dari sebuah komitmen untuk gw.. dan cerita di atas adalah analogi untuk menjawab cerita yang ditulis Principessa tentang komitmen bagi dia. “Ketakutan akan sebuah komitmen.. takut akan hadirnya kekecewaan.. takut akan hinggapnya hal yang menyakitkan.. takut akan bersemayamnya rasa gundah..” hmmm, tapi apa? “namun.. begitu keadaan sudah mulai aman, akhirnya saya dan pacar coba untuk mulai berkomitmen” pacar disana maksudnya adalah si "turtle". Huffffth, silahkan kalian semua berkomentar.. itu hak kalian..

Maaf.. tapi bagi saya, komitmen bukan hal yang hanya sekedar ucapan, bukan hanya mimpi semata seorang remaja, bukan hanya buah pikiran yang kekanak-kanakan.. Dan kata-kata saya yang dulu pernah bilang “aku mau menerima kamu apa adanya, aku mau menemani kamu, aku mau berusaha dan berjuang bersama kamu..” dan juga “aku sungguh menyayangi kamu dan takut kehilangan kamu” itu benar adanya dan saya jalani sesuai dengan apa yang saya katakan.. bukan hanya mimpi.. bukan khayalan.. bukan harapan.. apalagi bualan..

Itu semua adalah awal dari komitmen saya untuk Principessa. Lebih dari sekedar janji yang sewaktu-waktu bisa diingkari.. jelas lebih dari itu..

Full Page »»
 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies